• ASA MEMAJUKAN PARIWISATA



    Diberbagai negara, pariwisata dipilih karena kebijakan yang dipilih (a choosen policy), bukan dipilih karena didorong oleh tuntutan kebijakan untuk mengatasi kebutuhan ekonomi. Bahkan bagi banyak negara lainnya, pariwisata ditempatkan sebagai “Leading Industry”, seperti Amerika Serikat, pariwisata adalah industri terbesar kedua untuk negaranya karena 39 dari 50 negara bagiannya pariwisata adalah sumber pendapatan utamanya.

    Masih banyak lagi contoh negara-negara lain yang kini memilih pariwisata sebagai motor penggerak menuju masyarakat yang lebih sejahtera, dalam sektor ekonomi dan sektor-sektor lain yang lebih luas (tourism-centered economy). Terlebih perkembangan sektor pariwisata mendorong banyak negara di dunia menggunakan kesempatan melakukan persaingan secara natural dalam industri pariwisata.

    Fenomena itu antara lain, menyadari sumber minyak bumi terbatas, Uni Emirat Arab (UEA) membangun fasilitas kepariwisataan yang hebat, dan berhasil. Belum lagi Qatar, mengeluarkan banyak uang dan effort, merebut tempat kejuaraan sepakbola dunia, dan berhasil memposisikan citranya.

    Qatar dan UEA yang masih punya spare minyak bumi ratusan milyar barrel lagi secara pasti memajukan pariwisatanya, sementara kita yang deposit minyak buminya tinggal 10-an milyar barrel, masih “datar-datar” aja.

    Stakeholder kepariwisataan perlu kiranya mendorong pemerintah untuk berfikir kesitu, mengambil kebijakan yang tepat, dan mengajak/ meyakinkan masyarakat untuk mendukung sektor pariwisata yang menjanjikan devisa yang paling kongkrit dengan santainya yang banyak sekali.

    Oleh karena itu perlu sinergitas pemahaman dan tindakan yang dilakukan dalam menetapkan kebijakan, dan pelaksanaannya, antara legislatif dan eksekutif terutama kepala daerah.

    Tourism-centered economy adalah pendekatan pembangunan yang fokus dan berbeda dari conventional wisdom yang ada selama ini. Dibutuhkan pemimpin yang percaya diri, fokus-konsisten, dan tahan banting untuk mengeksekusinya. Saya yakin tak banyak pemimpin yang punya nyali untuk menjalankannya karena pasti banyak pihak yang menentangnya.

    Tidak dapat dipungkiri masih sedikit walikota cerdas yang menyadarkan masyarakat bahwa pariwisata itu penting dan perlu untuk kesejahteraan bersama. Masih banyak kepala daerah yang belum mampu menyadarkan masyarakat tentang perannya dalam produk kolektif pariwisata berbentuk citra.

    Kondisi faktual pun menunjukkan ditingkat teknis kedinasan, juga demikian, masih banyak fenomena kasat mata asal tunjuk seseorang yang memimpin kepariwisataan di daerahnya sesuai daftar urut kepangkatan, koneksi, atau balas budi politis. Intinya, di tingkat teknis, diperlukan orang yang mengerti, luwes mampu bersinergi, influencer, dan futuris yang berfikir beyond tomorrow.

    Potensi besar kepariwisataan yang dimiliki bangsa ini harus dimaksimalkan. Ada banyak produk wisata yang dapat dikembangkan. Dan saya yakin kita punya kesempatan yang berlimpah untuk itu.

    Mempromosikan pariwisata kita lebih lagi ke luar negeri, tidak bisa sebisanya, sekedarnya.

    Menjalin hubungan internasional yang erat dengan berbagai mitra luar negeri. Salah satunya yang utama menjalin sinergi dan kolaborasi yang harmonis dengan UNWTO, sebagai badan PBB yang memiliki kewenangan dalam mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab, berkelanjutan dan universally accessible, untuk membangun networking dalam skala internasional. Stakeholder kepariwisataan juga dapat mendorong peran kolaborasi KBRI di seluruh negara untuk berbagai hal sehingga pariwisata kita bisa terus maju dan berkembang.

    Memajukan pariwisata merupakan suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan menuju ketataran nilai yang lebih tinggi dengan cara melakukan penyesuaian dan koreksi berdasar pada hasil monitoring dan evaluasi serta umpan balik implementasi rencana sebelumnya yang merupakan dasar kebijaksanaan dan merupakan misi yang harus dikembangkan. Memajukan pariwisata bukanlah upaya yang berdiri sendiri, melainkan terkait erat dengan sistem perencanaan pembangunan yang lain secara inter sektoral dan inter regional.

    Semoga dengan tema utama “Rethinking Tourism” pada saat Indonesia menjadi tuan rumah perayaan Hari Pariwisata Sedunia pada tanggal 27 September 2022 yang lalu kita benar-benar dapat bebenah atau “rethinking” untuk merealisasikan asa memajukan pariwisata tanah air.

    Ada baiknya kita melakukan konsolidasi internal terkait teori 5A kepariwisataan. Terkait atraksi (attraction) potensi kita sangat besar sebagai negara kepulauan, hampir semua provinsi memiliki garis pantai.

    Hendaknya kita jangan latah buat destinasi wisata baru, yang hanya “meniru” saja, tanpa marwah dan perhitungan tepat, tidak dipikir tentang citra, dan tidak sesuai ekspektasi.

    Bertalian dengan aksesibilitas (accessibility) kita harus bisa membangun aksesibilitas objek wisata kita, yang kebanyakan wisata alam, yang letaknya dipelosok-pelosok, terkadang tertutup bukit berlapis-lapis. Kita harus bisa memiminimalisir kelemahan mulai dari pintu gerbang utama, misalnya bandara, sampai ke pelosok-pelosok yang belum terorganisir dengan baik. Bandara internasional kita harus betul-betul bisa mengkoneksikan kota-kota dengan potensi wisatawan yang besar. Sebuah apresiasi kebijakan pemerintah yang saat ini membangun infrastruktur sehingga tujuan wisata tidak hanya Bali, namun banyak daerah menarik lain untuk dikunjungi.

    Kita pun harus mampu menyiapkan aktivitas (activity) bagi wisatawan untuk menahan mereka tinggal lebih lama karena adanya aktivitas pengunjung di objek wisata yang pas dan sesuai dengan preferensi mereka. Jangan ikut-ikutan semua destinasi menyelenggarakan aktivitas yang sama.

    Setelah wisatawan lelah dengan perjalanan wisatanya kita juga harus menyediakan kelengkapan amenitas (amenities), baik tempat makan dengan beragam sajian yang unik hingga toilet yang representatif agar mereka berminat untuk datang kembali. Dan tidak kalah pentingnya adalah menyediakan akomodasi (accommodation) yang lokasinya strategis dan pilihannya beragam.

  • 0 Comments:

    Post a Comment

    ALAMAT

    Cihanjuang - Cimahi, Jawa Barat

    EMAIL

    idoeyoptima@gmail.com

    TELEPON

    (022) 664 6418

    MOBILE

    +62 812-2137-498