• Mengelola Titik Sentuh Wisatawan



    Performa pariwisata Indonesia menorehkan hasil yang menggembirakan pada Semester I-2022. Lembaran data BPS mencatat ada 743 ribu wisatawan mancanegara yang berkunjung melalui berbagai gerbang wisata, utamanya 50 persen melalui pintu gerbang Bali yang sudah membuka pintu gerbang wisatanya lebih awal pada Februari 2022 lalu.

    Jumlah itu lebih dari 10 kali lipat dibanding semester I-2021, yang hanya mencatat angka 72 ribu wisatawan mancanegara. Dan pastinya, yang lebih kuat menggerakkan dunia pariwisata Indonesia adalah wisatawan domestik yang melakukan perjalanan domestik untuk tujuan ekonomi, kedinasan atau wisata, yang pada ujungnya meningkatkan okupansi hotel.

    Kinerja ini dibarengi upaya tiada henti pemerintah dengan merevitalisasi wisata di daerah untuk menyediakan atraksi yang menarik, akomodasi dan aksesibilitas yang nyaman sehingga wisatawan mendapat pengalaman yang menyenangkan.

    Kecenderungan kearah layanan wisata yang unggul ditentukan oleh persepsi dan dituntun oleh keinginan wisatawan, seperti kenyamanan total selama masa traveling, mulai dari informasi yang akurat, clearence dokumen, sampai daya tarik lokasi yang menahan wisatawan tinggal dalam jangka waktu lama.

    Yang tidak diinginkan adalah kebalikan dari semua itu, dan keruwetan pelayanan serta ancaman keselamatan karena tingkat bahaya (transportasi, penipuan, pembegalan, minimnya perangkat pengaman dilokasi) yang dihadapi selama masa traveling.

    Wisatawan datang berkunjung bukan hanya ingin mencari kepuasan/ satisfaction (terpenuhinya needs, wants, dan expectancy), tapi ingin diatasnya yaitu senang, bahagia, delightfulness.

    Celakanya, seluruh titik kesenangan itu adalah mata rantai yang tidak bisa terputus, sejak sebelum berangkat (informasi, reservasi, dan lain-lain) sampai dia pulang. Tourism is a very detail business and total concept, itu benar adanya.

    Unsur-unsur dalam rantai nilai mempengaruhi pengalaman perjalanan. Semua sektor (informasi, perhubungan, keamanan,dan lain sebagainya) terkait langsung. Cara mewujudkannya ya kita harus sadari bahwa citra adalah produk kolektif.

    Semua sektor terkait, lini, strata, harus bekerja menghasilkan produk wisata yang outstanding performance. Karena citra berkembang perlahan, maka mutlak perlu dilakukan pengawasan dan maintenance yang berkala atas citra wisatawan terhadap destinasi tersebut.

    Citra yang baik, yang tertanam dalam benak wisatawan potensial dan aktual akan menjadi kompas, penunjuk arah pengembangan strategi pemasaran pariwisata.

    Sekarang ini wisatawan melihat semua relasi yang terjadi di semua titik sentuh mereka sebagai jumlah agregat pembentuk citra destinasi wisata.

    Secara umum titik sentuh wisatawan adalah interaksi antara bisnis dengan wisatawan yang terjadi selama perjalanan wisata. Dengan memaksimalkannya, maka penggiat wisata dapat menciptakan perjalanan wisatawan yang jauh lebih baik sekaligus meningkatkan angka retensi.

    Memberikan pengalaman dilakukan diseluruh titik sentuh, yang dimulai dari titik sentuh awal antara penggiat disetiap mata rantai wisata dan calon wisatawan. Saat kita mempromosikan wisata Indonesia ke seluruh wilayah tanah air dan seluruh dunia, maka postingan pada berbagai platform media sosial bisa menjadi titik sentuh pertama bagi calon wisatawan.

    Bandara yang mungkin menjadi tempat pertama wisatawan menginjakkan kaki bisa menjadi titik sentuh pertama wisatawan. Di sinilah first impression didapat. Sebagai moments of truth, kita harus menghadirkan kesan pertama.

    Jika bandaranya keren dan menyenangkan, layanan smart Bandara dengan Tourism Information Centre yang menggunakan teknologi digital friendly disertai dengan petugasnya yang ramah dan asyik maka wajah pariwisata Wonderful Indonesia juga akan makin berseri.

    Selanjutnya kemudahan memilih destinasi, transportasi, penginapan, kegiatan utama, aktifitas di destinasi dan kegiatan kontingensi dimana keputusan jarang ditemui, dan lain sebagainya akan mempengaruhi keputusan perjalanan.

    Titik sentuh ini menjadi pengingat kita dalam memahami kebutuhan wisatawan, mengapa dan bagaimana perilaku perjalanan itu menjadi dasar bagi praktek pemasaran pariwisata yang efektif.

    Penggiat wisata pun bisa merancang pemetaan titik sentuh untuk memahami bagaimana dan di mana interaksi itu terjadi. Pemetaan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan bahkan menciptakan pengalaman baru yang lebih berkesan, serta dapat lebih mudah mendeteksi kesenjangan layanan.

    Selain itu, penggunaan pemetaan perjalanan wisatawan juga memungkinkan penggiat wisata mengubah perspektif dan mengamati seperti apa pengalaman wisata dari sudut pandang wisatawan, bukan dari perspektif penggiat wisata, dapat memahami sudut pandang wisatawan dengan lebih jelas dan melihat apa yang membuat mereka memilih mengunjungi destinasi wisata kita atau mengapa mereka memilih merek yang berbeda bahkan dapat menarik wisatawan setia.

    Terlebih, di era digitalisasi ekonomi saat ini semakin memampukan penggiat wisata mendapatkan wawasan yang berorientasi pada data tentang cara baru wisatawan melakukan perjalanan wisata yang melibatkan setiap titik sentuh wisatawan di sepanjang jalur wisata dunia nyatanya.

    Mengelola titik sentuh wisatawan dapat dijadikan titik komitmen baru penggiat wisata untuk mempererat hubungan dengan wisatawan, yang bisa dijadikan pengalaman berharga dan dapat meningkatkan keterlibatan wisatawan yang positif di masa depan.

  • 0 Comments:

    Post a Comment

    ALAMAT

    Cihanjuang - Cimahi, Jawa Barat

    EMAIL

    idoeyoptima@gmail.com

    TELEPON

    (022) 664 6418

    MOBILE

    +62 812-2137-498